HIDUPNYA……???!
Hidupnya bagai puing-puing besi yg begitu
keras terhadap api dan air. Keadaannya tetap sama walaupun banyak yg telah
terlewati. Dia menikmati setiap panas yg membakarnya dan dingin yg
menyelimutinya. Keyakinannya yg membuatnya terus hidup dan imajinasinya yg
memberikannya banyak ruang untuk berekspresi. Banyak kekurangan yg terdapat
padanya, tapi dia tak peduli karena hanya dirinya sendiri yg menjadi teman
sejati dalam hidupnya.
Telah banyak air mata dan kegagalan yg ia
lihat didepan matanya. harapan yg tak tersampaikan, semangat yg padam,
perjuangan yg sia-sia, impian yg kosong dan luka yg berulang. Seakan-akan hanya
campuran negative yg meleburkan setiap sudut peristiwa yg dialaminya.
Dia telah lama hancur dan berantakan, tetapi
ia berusaha tenang dalam kesendirian. Dia
yg selalu duduk dalam kegelapan, memandang jauh setitik cahaya
disekelilingnya. Dia yg lari dari keramaian dan memilih kesunyian dalam
warna-warni ciptaan. Tak ada yg tahu apa
tujuannya, karena ia hanya bercerita kepada tuhannya.
Dia tak pernah
melawan apa yg bukan miliknya karena dengan menunggu ia mendapatkan segalanya.
Dia tetap tersenyum ketika menginjak duri, karena ia telah lupa bagaimana caranya
bersedih. Banyak rasa yg melewatinya, tetapi ia hanya mencicipinya sedikit lalu
pergi.
Sedikit saja yg
bisa digali darinya karena ia tak menyembunyikannya, melainkan ia membiarkan
kenangannya tumbuh diantara rumput yg bercabang. Ia belajar dari setiap mimpi
buruk yg mendatanginya, dengan begitu ia dapat membuat cerita indah dalam sisa waktunya.
Dia percaya pada
kebenaran, walaupun ia tahu semuanya penuh dengan kebohongan dan kepalsuan. Ia
berjalan beriringan dengannya, tapi tak terikat olehnya. Dia takkan melawan
kebodohan, karena itu akan sia-sia. Ia akan masuk dan menggiringnya ke jalan yg
ia mau.
Dia tetap
berselimutkan emas, walau ia tidur beralaskan Koran. Dia akan bermain dadu dan
menebak jumlahnya, walau ia tak inginkan hadiahnya. Ia selalu ingin menyuapi
anak-anak walau ia hanya memiliki dua tangan. Dia selalu menutup pintu
rumahnya, tetapi tak pernah dikunci.
“Dia hanyalah seekor Bunglon disisi kanannya
dan sebuah Magnet disisi kirinya”
0 komentar:
Posting Komentar